Apabila pada
kolom udara yang terletak di atas permukaan air digetarkan sebuah
garputala, molekul-molekul di dalam udara tersebut akan bergetar.
Perhatikan Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Sebuah kolom udara di atas permukaan
air digetarkan oleh sebuah garputala
Syarat terjadinya reronansi, yaitu:
(a) pada permukaan air harus terbentuk simpul gelombang;
(b) pada ujung tabung bagian atas merupakan perut gelombang.
Peristiwa
resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa organa tertutup.
Jadi, resonansi petama akan terjadi jika panjang kolom udara di atas
air ¼ λ, resonansi ke dua ¾ λ, resonansi ke tiga 5/4 λ, dan seterusnya.
Kolom udara
pada percobaan penentuan resonansi di atas berfungsi sebagai tabung
resonator. Peristiwa resonansi ini dapat dipakai untuk mengukur
kecepatan perambatan bunyi di udara. Agar dapat terjadi resonansi,
panjang kolom udaranya adalah l = (2n-1)¼λ dengan n = 1, 2, 3, . . .
Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat ditentukan bahwa resonansi bertuturutan dapat
Anda dengar apabila suatu resonansi dengan resonansi berikutnya
memiliki jarak Δl = ½ λ. Jika frekuensi garputala diketahui, cepat rambat gelombang bunyi di udara dapat diperoleh melalui hubungan:
v= λf ....................................................(3.7)
Peristiwa
resonansi juga dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, gelas piala bertangkai bisa pecah bila diletakkan didekat
penyanyi yang sedang menyanyi. Hal ini terjadi karena gelas memiliki
frekuensi alami yang sama dengan suara penyanyi sehingga gelas mengalami
resonansi dan mengakibatkan pecahnya gelas tersebut. Peristiwa
resonansi juga dapat menyebabkan runtuhnya jembatan gantung jika
frekuensi hentakan kaki serentak orang yang berbaris di atas jembatan
gantung sama dengan frekuensi alami jembatan sehingga jembatan akan
berayun hebat dan dapat menyebabkan runtuhnya jembatan.
0 komentar:
Posting Komentar