Artropoda
Rentang fosil: 530–0 Jtl
Cambrian – Saat ini
|
Artropoda yang sudah punah dan yang masih ada
|
Upafilum dan Kelas
|
·
Symphyla
·
Insecta
|
Artropoda adalah filum yang paling
besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan, dan hewan sejenis lainnya. Artropoda biasa
ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai
bentuk simbiosis dan parasit. Kata artropoda berasal dari bahasa Yunani ἄρθρον árthron, "ruas, buku, atau segmen",
dan πούς pous (podos),
"kaki", yang jika disatukan berarti "kaki berbuku-buku"[2]). Artropoda juga dikenal dengan nama hewan berbuku-buku.
Karakteristik yang
membedakan artropoda dengan filum yang lain yaitu: tubuh bersegmen, segmen
biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh
bersegmen berpasangan (asal penamaan Artropoda), simetri bilateral,
eksoskeleton berkitin. Secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai
pertumbuhan hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem
sirkulasi terbuka, hanya pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur
dorsal seperti pipa menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah
abdomen, rongga tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi.
Sistem saraf mereka seperti tangga tali, terdiri atas sebuah ganglion
anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang penghubung
yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali saraf ganglion
yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi biasanya oleh tubulus
malphigi. Tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material hasil ekskresi
melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel,
tidak ada silia atau nefridia.
Penglihatan mereka
bergantung pada berbagai variasi kombinasi mata majemuk dan ocelli (mata
tunggal) yang berbentuk mangkuk pigmen: pada kebanyakan spesies ocelli hanya
dapat mendeteksi arah dari sumber cahaya, dan mata majemuk adalah sumber
informasi utama, tetapi mata utama pada laba-laba adalah ocelli yang dapat membentuk bayangan dan dalam beberapa
kasus, dapat berputar untuk melacak mangsa. Arthopoda juga memiliki berbagai
sensor kimia dan mekanik, sebagian besar didasarkan pada modifikasi dari banyak
setae (bulu) yang keluar melalui kutikula mereka. Metode repoduksi artropoda
beragam; semua spesies darat menggunakan pembuahan dalam, tetapi sering
dilakukan dengan cara pemindahan sperma tidak langsung. Spesies air menggunakan
pembuahan dalam atau pembuahan luar. Hampir semua artropoda bertelur,
tetapi kalajengking melahirkan setelah telurnya menetas di
dalam tubuh induknya. Atropoda muda bervariasi bentuknya, mulai dari menyerupai
dewasa dengan ukuran lebih kecil hingga berupa larva dan ulat yang tidak
memiliki kaki berbuku-buku yang akhirnya akan mengalami metamorfosis total untuk mencapai bentuk dewasa. Penjagaan induk
terhadap artropoda muda bervariasi dari yang tidak ada sama sekali hingga
penjagaan yang lama, seperti yang dilakukan oleh kalajengking.
Garis evolusi
artropoda dapat ditelusuri dari periode Kambrium. Kelompok ini umumnya dianggap sebagai monofiletik dan banyak analisis mendukung penempatan artropoda bersama
dengan cycloneuralia dalam superfilum Ecdysozoa. Tetapi, hubungan dasar Metazoa belum diketahui secara pasti.
Begitu pula hubungan di antara sesama kelompok artropoda masih sering
diperdebatkan.
Artropoda memiliki
kontribusi terhadap suplai makanan manusia, baik langsung (sebagai makanan)
maupun tidak langsung, seperti membantu penyerbukan. Beberapa spesies tertentu diketahui merupakan vektor penyakit berbahaya bagi manusia, hewan,
dan tumbuhan.
Deskripsi
Artropoda adalah avertebrata dengan tubuh bersegmen dan kaki berbuku-buku.[3] Anggota-anggota tubuh membentuk
suatueksooskeleton, yang utamanya terdiri atas kitin α, salah satu
turunan dari glukosa.[4] Suatu kelompok hewan lain, tetrapoda, memiliki anggota tubuh berbuku-buku, tapi tetrapoda
adalah vertebrata dan karenanya memiliki endoskeleton.[5]
§Klasifikasi
2. Chelicerata meliputi laba-laba, tungau, kalajengking, dan organisme lain yang terkait. Karakteristik mereka adalah
memiliki kalisera,
yaitu tambahan di atas/di depan mulut. Kalisera pada kalajengking tampak
seperti cakar kecil yang digunakan untuk makan, tetapi kalisera pada laba-laba
telah berkembang menjadi taring yang menyuntikkan racun.
3. Myriapoda meliputi kaki seribu, lipan, dan kerabatnya. Mereka memiliki banyak segmen
tubuh, setiap segmen memiliki satu atau dua pasang kaki. Mereka kadang-kadang
dikelompokkan dengan hexapoda.
4. Krustasea umumnya adalah hewan air (kecuali kutu
kayu) dan karakteristiknya adalah memiliki tambahan biramous. Termasuk dalam
Crustacea adalah lobster, kepiting, teritip, udang, dan banyak lainnya.
5. Hexapoda meliputi serangga dan tiga ordo kecil hewan mirip serangga dengan enam kaki
toraks. Mereka kadang-kadang dikelompokkan dengan myriapoda, dalam sebuah
kelompok yang dinamakan Uniramia,
meskipun bukti genetik lebih cenderung mendukung pengelompokan yang lebih dekat
antara hexapoda dan crustace.
Artropoda dalam dunia
hewan merupakan filum yang terbesar di dunia. Empat dari lima bagian spesies
hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang
ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam
variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang.
Artropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan
bumi dipenuhi oleh spesies ini. Artropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida,
contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.
Artropoda mungkin
satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal di
pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan
kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel.
Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung
terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar