Sabtu, 27 September 2014

KARAKTERISTIK CACING TANAH



Karakteristik Cacing Tanah


Cacing tanah (Lumbricus terrestris) adalah bertubuh lunak, cacing tersegmentasi yang termasuk dalam filum Annelida. Cacing tanah juga disebut nightcrawlers karena mereka liang bawah tanah di siang hari dan datang di atas tanah pada malam hari untuk memberi makan.


Badan

Cacing tanah adalah invertebrata, yang berarti mereka tidak memiliki tulang punggung. Cacing tanah yang paling sering merah muda, coklat atau merah dalam warna.

Ukuran
Sementara spesies cacing tanah yang paling tumbuh menjadi hanya beberapa inci panjang, beberapa cacing tanah tumbuh ke ular-seperti 22 kaki. Para cacing tanah terpanjang tinggal di Australia dan Afrika Selatan.

Anatomi
Cacing tanah memiliki otak kecil, sistem pencernaan, sistem reproduksi dan sistem peredaran darah dengan lima pasang hati. Cacing tanah bernapas melalui kulit mereka bukan dengan paru-paru.

Reproduksi
Cacing tanah adalah hermaprodit, yang berarti mereka memiliki sistem reproduksi baik perempuan maupun laki-laki. Cacing tanah kawin berbaring bersama-sama dan lulus sperma pada sesama.

Habitat
. Cacing tanah adalah cacing terestrial yang ingin hidup di tanah lembab dan sampah daun. Cacing tanah tidak tinggal di daerah dengan lapisan es, padang pasir atau es dan salju permanen

Hal Menyenangkan
Ada spesies cacing tanah sekitar 2.700 di dunia.


Sifat Cacing Tanah
         Cacing tanah tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya karena cacing bersifat hermaprodit alias dalam satu tubuh terdapat dua alat kelamin, jantan dan betina. Namun cacing tanah tidak dapat melakukan perkawinan sendirian. Untuk kawin ia membutuhkan pasangan untuk pertukaran sperma (Simandjuntak, 1982). 
         Cacing tanah merupakan hewan nokturnal dan fototaksis negatif. Nokturnal artinya aktivitas hidupnya lebih banyak pada malam hari sedangkan pada siang harinya istirahat. Fototaksis negatif artinya cacing tanah selalu menghindar kalau ada cahaya, bersembunyi di dalam tanah. Bernafasnya tidak dengan paru-paru tetapi dengan permukaan tubuhnya. Oleh karena itu permukaan tubuhnya selalu dijaga kelembabannya, agar pertukaran oksigen dan karbondioksida berjalan lancar.
         Usia cacing tanah bisa mencapai 15 tahun, namun umur produktifnya hanya sekitar 2 tahun. Cacing dewasa yang berumur 3 bulan dapat menghasilkan kokon sebanyak 3 kokon per minggu. Di dalam kokon terdapat telur dengan jumlah antara 2 – 20 butir. Telur tersebut akan menetas menjadi juvenil (bayi cacing) setelah 2 – 5 minggu. Rata-rata hidup cacing adalah 2 ekor perkokon. Cacing akan menjadi dewasa dan siap kawin wetelah berumur 2 – 3 bulan (Maskana, 1990). 
         Dalam pertumbuhannya, pertambahan berat cacing sampai berumur satu bulan adalah sekitar 400 persen, 1 – 2 bulan 300 persen, dan 2 –3 bulan 100 persen. .

0 komentar:

Posting Komentar