TEMBAGA
a.
Pembuatan Tembaga
Bijih
tembaga yang terpenting adalah kalkopirit (CuFeS2).
Sebenarnya tembaga mudah direduksi. Akan tetapi, adanya besi dalam bijih
tembaga membuat proses pengolahan tembaga menjadi relatif sulit. Pengolahan
tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan,
pengubahan, dan elektrolisis.
Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu.
Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu.
Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi sulfide menjadi besi
oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida.
4CuFeS2
+ 9O2 → 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur
sehingga bahan tersebut mencair dan terpisah menjadi dua lapisan. Lapisan bawah
disebut “copper matte” yang mengandung Cu2S dan besi cair,
sedangkan lapisan atas merupakan terak silikat yang antara lain mengandung
FeSiO3. Selanjutnya, “copper matte” dipindahkan ke dalam
tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks yang
menghasilkan tembaga lepuh (blister copper).
2Cu2S
+ 3O2 → 2Cu2O + 2SO2
Cu2S
+ Cu2O → 2Cu + SO2
Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung gelembung
gas SO2 beku. Tembaga lepuh mengandung 98-99% Cu dengan berbagai
jenis pengotor seperti besi, zink, perak, emas, dan platina.
Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis. Tembaga
lepuh digunakan sebagai anode, sedangkan tembaga murni digunakan sebagai
katodenya. Elektrolit yang digunakan adalah larutan CuSO4. Selama
elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke katode. Dengan menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat
terpisah.
b.
Penggunaan Tembaga
Tembaga
adalah logam yang berwarna kuning merah dan tergolong logam yang kurang aktif.
Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara perlahan-lahan. Mula-mula warnanya
menjadi cokelat karena terbentuknya lapisan tipis CuO atau CuS. Lama kelamaan
menjadi berwarna hijau karena terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3.
Hal seperti itu sering terlihat pada patung atau barang kerajinan yang terbuat
dari tembaga atau perunggu.
Penggunaan
utama tembaga adalah untuk kabel listrik. Selain itu, tembaga digunakan untuk
membuat paduan logam seperti perunggu (Cu + Sn) dan kuningan (Cu + Zn).
Perunggu banyak digunakan untuk perhiasan, senjata (seperti pisau dan tombak),
lonceng, dan alat musik. Perunggu berwarna kuning cerah seperti emas, sehingga
banyak digunakan untuk perhiasan.
0 komentar:
Posting Komentar